Surat pengantar CB Agama
Laporan Akhir Project Luar kelas CB
Setelah melakukan tugas wawancara Character Building
Agama, seperti hal yang terkait dengan sebuah agama, yang sebelumnya kurang
kami pahami serta mengetahui apa itu arti Toleransi dalam suatu agama. Kelompok
kami mewawancarai 3 Narasumber ( Tokoh Agama Islam,Katolik & Budha)
Tokoh agama yang kita jadikan narasumber ada 3, yakni Romo
Andreas Yudhi wiyodi O'carun untuk agama katolik, Biksu Bhante Nyanagupta untuk
agama Buddha, dan Bapak Ustd.H Zaenudin . H.M & Bapak H Ishak Ismail,
S.Ag untuk agama Islam
Para tokoh agama yang kita
wawancarai ini, tentu masing-masing mempunyai jawaban yang berbeda terhadap
pertanyaan, tetapi mempunyai tujuan yang sama, para tokoh pemuka agama juga
terlihat senang terhadap pertanyaan yang kita tanyakan dan kita juga puas serta
senang mendengar pendapat/jawaban dari mereka. Pada akhirnya semua wawancara
yang kelompok kami jalankan bisa berjalan dengan lancar dan baik,
kelompok kami juga mendapatkan nilai-nilai tentang bekerja untuk agama serta
artinya itu menurut para pemuka agama masing-masing.
Kesimpulan
Wawancara
Agama islam : Toleransi artinya
adalah kita harus saling menghormati dan menghargai orang yang mempunyai
pendapat yang berbeda dengan apa yang kita percayai seperti agama, suku dan
adat istiadat. Perbedaan bukan untuk menjadikan alasan untuk saling menyakiti
karena setiap agama mengajarkan tentang kebaikan dalam kehidupan sehari-hari
dan tidak saling menyakiti sesama manusia. Perkembangan toleransi di Indonesia
dari zaman dulu sampai sekarang masih sama dalam artian masyarakat Indonesia
bisa menerima perbedaan kepercayaan agama maupun adat istiadat masyarakat juga
bisa hidup tentram, rukun dan damai sebagaimana yang diajarkan oleh agama
mereka masing-masing meskipun ada yang beberapa mungkin yang kurang paham
tentang tujuan dari semua agama ialah mengajarkan kebaikan kepada pengikutnya,
sehingga ia menilai bahwa dialah yang paling benar dan orang yg bukan
sepemahaman dengan dia maka orang itu tidak akan menjalin hubungan yang baik. Toleransi yang paling sering terjadi ketika
misalnya tetangga yang mempunyai kepercayaan agama lain mereka tetap
mengunjungi keluarga yang ditinggalkan, menjenguk orang yang sakit tanpa
pandang agamanya apa dan turut membantu jika ada keluarga atau tetangga yang
berbeda keyakinan sedang bergembira merayakan pernikahan. Ternyata sikap
toleransi di Indonesia sudah bisa dibilang menjadi suatu tradisi untuk menjalin
hubungan baik dengan semua orang. Contoh toleransi yang nyata terjadi
dibeberapa tempat salah satunya Menado, Sulawesi Utara. Masyarakat disana
sangat bahu membahu dalam melaukuan pembangunan sebuah rumah ibadah maupun
masjid, mereka saling bergotong royong dan membantu segala kebutuhan untuk
membangun tempat ibadah tanpa memandang perbedaan. Peran pemuka agama dalam hal
toleransi dalam islam seperti, ketika ada pembukaan khotib/imam untuk
memberikan sebuah ceramah/nasihat kepada umat muslim maka pemuka agama akan
melakukan seleksi jika orang tersebut menyerang pemerintah maka mereka tidak
akan menerima. Karena tugas dari pemuka agama ialah menciptakan rasa aman dan
damai untuk umat sesamanya maupun yang mempunyai kepercayaan berbeda. Sejauh
ini untuk masalah antar umat yang terjadi didaerah sini tidak ada.
Agama katholik : Toleransi ialah
memberi ruang waktu, memberi kesempatan orang lain, memaafkan kesalahan orang
lain, dan mentoleransi perbedaan agama yang dipercayai setiap individu di Indonesia. Perkembangan toleransi di
Indonesia sejauh ini toleransi yang terjalin sangatlah baik antar umat beragama
namun beberapa keprihatian yang terjadi agama dijadikan sarana politik untuk
menabrak rambu-rambu yang harus dijaga padahal setiap agama mengajarkan
kebaikan bukan mengajarkan untuk menjadikan perbedaan sebuah alasan terutama
dalam urusan duniawi, hal seperti inilah yang bisa memperburuk keadaan
toleransi yang sudah terjalin dalam kehidupan masyarakat. Padahal agama ialah
suatu prinsip hidup, beriman,berohani dalam mengambil sebuah keputusan. Contoh
toleransi yang terjadi disekitar lingkungan ini ialah pada saat menjelang bulan
puasa seluruh umat beragama saling bergotong royong melakukan bersih-bersih
untuk menyambut bulan puasa dan begitu pula sebaliknya inilah toleransi nyata
yang sudah terjadi dikalangan masyarakat tanpa melihat perbedaan. Peran pemuka
agama menjalin hubungan yang baik dengan tokoh agama lainnya sehingga bisa
menjadi tuntutan masyarakat dalam hidup damai, mengajak masyarakat untuk turut
serta melakukan kegiatan bersama agar tidak terjadi perantara yang mengatas
namakan agama dan pentingnya memiliki seorang pemimpin yang punya arah yang
benar . Agama sebagai kendaraan politik dan ada kecurigaan padhal semua agama
juga ikut dalam serta dalam membangun bangsa Indonesia. Masyarakat harus bisa mengkritisi agama bukan menjadi sarana
politik.
Agama Budha : toleransi itu adalah
dimana kita saling menghormati perbedaan yang ada,perbedaan itu bisa berupa
agama bisa berupa cara pandang, jadi toleransi adalah saling menghargai mulai
dari yang paling kecil yaitu keluarga kita sendiri ,di dalam keluarga pun anda
bisa melihat cara pandang orang tua ,anggota keluarga juga bisa jadi berbeda
dengan cara pandang terhadap sesuatu ,bahkan di dalam 1 keluarga agamanya pun
bisa berbeda, saling menghargai mulai dari lingkungan sekitar kita, lingkungan
pertemanan kita, lingkungan kampus dan masyarakat. Perkembangan toleransi di Indonesia dibandingkan 20-30
tahun yg lalu mungkin ada sedikit kemerosotan/kemunduran,kemunduran ini
dikarenakan oleh budaya,teknologi ,urban yag membuat orang makin individualis.
Ketika individualis itu timbul kita merasa sesuatu itu harus sesuai dengan
harapan kita keegoan masing-masing. Kurangnya mempertahakan kebersamaan dalam
kehidupan masyarakat akan timbul rasa untuk tidak bisa saling menghargai
seperti halnya jika kita tinggal di kota bisa saja tetangga sekitar kita tidak
saling kenal, hal ini menimbulkan dampak orang cuek/tidak peduli dan keegoaan
yang dimiliki besar sehingga segala seuatu yang terjadi tidak perlu orang lain
tahu atau juga ada orang mengusik sedikit miliknya dia akan marah. Sedangkan
kehidupan bermasyarakat dikampung sangat jauh berbeda mungkin rumah-rumah tidak
ada pagar sehingga lebih leluasa membangun relasi dalam kehidupan sehari-hari.
Saling membantu jika ada yang membutuhkan hal inilah yang semakin berkurang
sehingga masyarakat cenderung individualis dan muncul sikap intoleran yang
semakin berkembang ditambah lagi berkembangnya paham paham yang bersifat
ekstremis dari sisi pandangan agma yang menganggap agamanya paling benar ketika
kita menggangap agama kita yang paling benar maka akan menyebabkan intoleransi
dan meninggalkan sisi-sisi kemanusiaan tidak melihat orang lain dari sisi
kemanusiaan tetapi melihat orang lain itu sama dengan saya atau tidak. Ini yang
memperburuk kondisi toleransi di Indonesia. Padahal Sebenarnya toleransi di indoensia
tidak buruk-buruk amat, ini yang harus diperbaiki dengan dialog dialog agar
kondisi toleransi di indoensai tetap terjaga. Beberapa cara mengendalikan
ketika terjadinya intoleransi dalam masyarakat sebagai berikut :
-
Harus
dari berbagai aspek mulai dari Pendidikan ,kampus dimana karkter building
menanamkan nilai nilai toleransi dan kemanusiaan semua agama mengajarkan
kebaikan lewat caranya masing-masing kita harus menganggap agama kita paling
benar namun kita juga harus menghargai orang lain yang menganggap agama nya
paling benar ketika kita hanya melihat dari sisi dari kita sendiri hanya menganggap agama sendiri paling benar
dan agama yang lain salah ini yang menjadi sebuah masalah yang besar.
-
Lewat media media resmi,sosmed itu juga
dilakukan oleh individu maupun organisasi dan pemerintah.
Kemudian dialog tokoh agama berbeda keyakinan jika kita melakukan dialog kita akan
mengetahui tentang agama lain.
Sering kali kita menilai dari sisi kita saja. Jadi mulai dari lingkungan,
kelompok-kelompok kecil, lingkungan sekolah, kampus menanamkan nilai nilai
toleransi.
Contoh toleransi yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari ialah berupa dialog antarumat agama itu yang bersifat resmi.Tapi
menurut saya impact nya tidak besar jika tidak dilakukan action yang nyata
misal penekanan pendiikan karkater dari sekolah mulai dari tk-kuliah sampai ke
masyarakat ,kita menekankan nilai nilai kemanusiaan ,kita berbicara dalam
kehidupan bangsa kita dan para founding fathers menerapkan Pancasila itu sudah
pilihan yang bijak.di Pancasila sila pertama itu Tuhan yang pertama ,tapi Tuhan
tidak bisa berdiri sendiri tampa nilai nilai kemanusiaan karena para founding
father itu tahu bahwa bangsa ini Bhineka karna ada kemanusian lah baru kita
bisa bersatu ,walaupaun beda keyakinan/pandangan terhadap Tuhan ,kita bisa
bersatu ini lah yang dilupakan. Jika kamu bergaul dan bertanya tentang agama, maka itu artinya kamu membatasi ruang lingkup kamu sendiri . Bergaul dengan beda agama/keyakinan kita jadi tau
praktek-praktek agamanya seprti ini dan itu dan bisa membuka wawasan kita
seperti halnya anggapan orang batak itu kasar karena logat dan orang cina itu
pelit padahal kalau pernah bergaul pandangan kita menjadi terbuka. Peran tokoh
agama sangat penting, para tokoh agama harus memberikan ajaran yang bersifat
keharmonisan agama seharusnya digunakan seseorang untuk bertransformasi menjadi
lebih baik ketika kita menjadi lebih baik kita akan bisa menghargai orang lain.
kendala yang terjadi adalah dari aspek luar, tapi yag paling penting kita membuka
wawasan kita sendiri mengajarkan tolernsi ke orang baik pandang orang lain
dengan melalui aksi nyata,lalu apa respon dari pihak luar kita tidak perlu
tanggapi/marah contoh saya baik terhadap
kamu, terus respon kamu tidak baik itu urusan kamu mungkin saya jengkel tetapi
saya harus menerima bahwa saya berbuat baik terhadap kamu tetapi respon
kamu jelek dan saya jengkel. ajaran agama budha : berbuat baik terhadap semua
orang. Orang
yang buat baik dengan kamu jangan kamu balas dengan buruk.
Refleksi kegiatan dari Anggota
kelompok :
Heryanto : setelah melaksanakan kegiatan
karakter building Agama dengan kegiatan luar kelas berupa wawancara tokoh agama
mengenai topik Toleransi,saya jadi tahu ternyata setiap agama juga memiliki
perspektif yang sama tentang toleransi ,ikut serta dalam menjaga toleransi agar
persatuan dan kesatuan di Indonesia tetap terjaga hidup aman dan damai.
Diani Dwiningrum : setelah
melaksanakan kegiatan mata kuliah Character Building Agama dengan kegiatan luar
kelas yang mewawancarai tokoh agama yang bertemakan Toleransi, saya mendapatkan
pengetahuan baru bahwa setiap agama mengajarkan toleransi kepada umatnya dengan
tujuan yang sama yakni terciptanya kedamaian dan ketenangan dalam perbedaan
keyakinan. Dari kunjungan kebeberapa tempat ibadah saya juga mendapatkan
pengetahuan baru bahwa bagaimana orang budha melakukan ritual ibadah dan sepeti
apa kegiatan ibadah orang katolik. Tidak hanya itu saya pun menjadi tahu apa
saja yang mereka lakukan sebagai pemuka agama untuk menjaga toleransi antara
umat beragama seperti halnya jika sudah menjelang ramadhan di area masjid
masyarakat bergotong royong membersihkan dan saling membantu, sama halnya di
lingkungan gereja tokoh agama ikut terlibat dalam persiapan menjelang hari
besar umat kristen dan masyarakat pun mempunyai antusias yang sama dan dalam
agama budha pun melakukan kegiatan serupa untuk membangun makna toleransi
sesungguhnya dalam negri ini.
Satria Adirha: Setelah melaksanakan kegiatan
mata kuliah Character Building Agama,
yaitu wawancara dengan tokoh-tokoh agama dengan tema Toleransi, saya dapat
mempelajari serta memahami tentang
menghargai perbedaan, menghormati satu sama lain, menciptakan perdamaian dan
kenyamanan di lingkungan masyarakat. Melalui wawancara tersebut, saya
mendapatkan pelajaran penting bahwa sangat penting adanya sikap toleransi
dengan cara menghormati umat beragama lain yang sedang melakukan ibadah, saling
membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup, bergotong royong, saling melindungi,
saling membantu pada saat hari-hari besar keagamaan, dan saling mendukung satu sama
lain.
Haryo Pangestu: Setelah melakukan kegiatan
characther Building pancasila, saya tahu bahwa bertoleransi antara umat
beragama sangatlah penting. Karena,
setiap agama memiliki prespektif yang berbeda dalam kehidupan
sehari-hari. Dan juga setelah melakukan
kegiatan wawancara dengan tokoh pemuka agama, akhirnya saya tahu bahwa betapa
pentingnya bertoleransi antar umat beragama. Agar setiap umat di indonesia bisa
hidup rukun, aman, nyaman dan tentram
dalam menjalani kehidupan sehari hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar